Ketika mendengar nama Austria, mungkin anda akan membayangkan ibukota negara Wina dengan berbagai kemegahan dari zaman kekaisaran. Mungkin anda akan larut dalam merdunya irama waltz di Wina, yang akrab di telinga berkat Konser Tahun Baru yang disiarkan ke seantero dunia. Keindahan-keindahan karya-karya Mozart mungkin terlintas di benak anda. Atau mungkin anda akan berpikir tentang film-film yang bercerita tentang Sisi, sang maharani muda. Pemandangan alam pegunungan yang damai mungkin berkelebat di depan mata anda, pegunungan Alpen yang menjulang megah, lereng-lereng putihberselimut salju tempat para pemain ski kenamaan Austria seperti Hermann Maier meluncur menuruni perbukitan.
Semua itu adalah bagian-bagian dari mozaik yang melukiskan negara kami, namun Austria sesungguhnya lebih dari itu. Seni dan budaya telah berkembang sejak zaman kekaisaran, kerajaan Habsburg telah runtuh, dan sebuah negara kecil modern dengan infrastruktur sangat maju telah muncul.
Austria bangga dengan prestasi demokrasinya, dengan keberhasilan ekonominya, serta standar-standar sosial dan lingkungannya. Wina telah berubah dari ibukota kekaisaran dan pusat kerajaan menjadi kota kosmopolitan modern yang menjadi markas Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Negara Pengekspor Minya (OPEC). Negara ini juga Bangga akan netralisasinya dan mantap dalam membina hubungan internasionalnya.
Austria sudah dua kali menjadi tuan rumah Olimpiade. Pada Tahun 1964 dan 1976, Olimpiade Musim Dingin diadakan di Innsbruck. Dan pada bulan Juni 2008, Austria bersama dengan Swiss menjadi negara tuan rumah kejuaraan sepakbola Eropa (UEFA EURO 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar